Sabtu, 06 Oktober 2007

Indonesia Kecolongan Malaysia : Kemarin Pulau dan TKI, sekarang Lagu (Budaya)..?

Oleh: M Rivai Tuhuleley *

Lagi-lagi permasalahan mencuat antara Indonesia dan Malaysia. Belum lama ini kita selalu dihadapkan dengan masalah-masalah TKI yang ada di Malaysia, perebutan pulau yang ada di perbatasan keduan Negara, dan juga penganiayaan wasit Indonesia oleh kepolisian diraja Malaysia. Sekarang Indonesia kecolongan lagi dengan beredarnya iklan pariwisata negeri Jiran yang memakai lagu Rasa Sayangee.

Lagu atau musik daerah yang merupakan bagian dari instrumen budaya memiliki nilai historis yang cukup berpengaruh di masyarakat kita. Rasa sayange merupakan lagu khas dan kebanggaan masyarakat Maluku. Kini lagu tersebut menjadi salah satu soundtrack iklan pariwisata di negeri Jiran itu. Reaksi pun muncul dari masyarakat kita, karena secara jelas lagu tersebut adalah lagu dari Maluku yang hampir semua masyarakat Indonesia mengetahuinya.

Gubernur Maluku tidak tinggal diam dengan hal ini. Beliau beserta jajarannya yang terkait bersama masyarakat Maluku melakukan pencarian mengenai histories dari lagu tersebut sebagai bukti keabsahannya. Hasilnya akan diserahkan langsung ke menteri Pariwisata RI untuk dibuktikan kepada Pemerintah Malaysia.

Pemerintah seharusnya belajar dari lepasnya salah satu pulau terluar dari gugusan pulau di Nusantara yang ada di perbatasan kedua Negara. Dimana pemerintah tidak bisa menyalamatkan pulau tersebut karena tidak mempunyai bukti otentik untuk kepemilikan pulau tersebut. Dokumentasi terhadap dokumen-dokumen Negara ini belum di maksimalkan sehingga dengan gampang bangsa ini akan di lucuti satu per satu apa yang dimiliki bangsa.

Dengan demikian pemerintah harus memaksimalkan peran tersebut sebagaimana pertahanan dan keamanan kita tidak lagi kecolongan dari Negara lain yang terus seenaknya terhadap Negara kita. Wallahualam bissawab…

*) - Sekbid Hikmah PC Djasman Alkindi Kota Yogyakarta
- Staff Menlusospol BEM UAD Yogyakarta






Tidak ada komentar: