Jumat, 05 Oktober 2007

Tarikan Politik Bagi Muhammadiyah Menuju 2009

Oleh: M Rivai Tuhuleley

Pemilihan presiden (Pilpres) atau yang biasa kita kenal dengan Pemilihan Umum (Pemilu) kurang dari dua tahun lagi. Namun gelagat partai politik mulai melakukan manufer-manufer politik untuk menjaring calon orang nomor satu atau pun mencari pendamping untuk orang nomor satu di Indonesia. PDIP melalui Rapar Kerja Nasional II (Rakernas) menentukan Ketua Umum partai tersebut yaitu Megawati Soekarnoputri menyatakan siap melaju memperebutkan kursi RI 1. Tidak hanya Mega saja yang menyatakan siap melalui PDIP, Sutiyoso (Bang Yos) yang tinggal berapa hari mencopot jabatan Gubernur DKI pun sudah mencuri start awal mengusung untuk bertarung memperebutkan kursi RI 1 tersebut.

Muhammadiyah merupakan basis masa yang cukup besar pun menjadi target dari partai politik. Presiden PKS Tifatul Sembiring manyatakan Ketua Umum Muhammadiyah Dien Syamsuddin menjadi salah satu dari tiga calon untuk disiapkan bertarung melawan Megawati untuk RI 1. Disisi lain bang Dien juga ditawarkan menjadi pendamping Mega dalam pilpres 2009. Sikap dingin yang diambil bang Dien dengan melihat kondisi sekarang ini apakah menunjukan konsistensi beliau di Muhammadiyah?

Tawaran-tawaran yang cukup menggiurkan ini akan berdampak juga bagi Muhammadiyah. Ketika putusan bersama bahwa Pimpinan yang ada di Muhammadiyah khususnya di Pimpinan Pusat tidak akan ikut dalam partai politik apapun. Bang Dien harus punya sikap tegas untuk hal ini. Konsistensi Muhammadiyah untuk tidak berpolitik pun menjadi taruhan. Konsekuensi keputusan ketika harus ikut dalam pencalonan pilpres adalah mundur sebagai Ketua Umum atau log out dari pilpres. Sehingga Muhammadiyah bisa menjadi oraganisasi yang konsisten.

Tidak bisa dipungkiri bahwa bangsa ini juga membutuhkan tokoh-tokoh yang konsisten. Dan Muhammadiyah pun memiliki itu. Kita sebagai masyarakat Muhammadiyah harus bisa objektif dalam melihat keputusan yang diambil nanti oleh bang Dien. Sehingga tidak konflik-konflik yang tidak seharusnya terjadi di Muhammadiyah. Warga muhammadiyah pun harus siap dalam Pemilihan Presiden besok, dan bisa istiqomah bermuhammadiyahnya. Wallahu alam bissawab…


Tidak ada komentar: